In Interesting Books Uncategorized

Sapardi Djoko Damono; Hujan Bulan Juni



Bulan Juni tahun 2015.
Tak disangka begitu cepat waktu berlalu. Ya. Bulan Juni selalu mengingatkan saya akan puisi yang sangat terkenal dan indah,

bagaimana mungkin seseorang 
memiliki keinginan untuk mengurai kembali benang 
yang tak terkirakan jumlahnya dalam selembar sapu tangan
yang telah di tenunnya sendiri
bagaimana mungkin seseorang 
bisa mendadak terbebaskan dari jaringan benang yang 
susun-bersusun, silang-menyilang, timpa-menimpa dengan rapi 
di selembar sapu tangan yang 
sudah bertahun-tahun lamanya ditenun dengan sabar 
oleh jari-jarinya sendiri 
oleh kesunyiannya sendiri 
oleh ketabahannya sendiri 
oleh tarikan dan hembusan napasnya sendiri 
oleh rintik waktu dalam benaknya sendiri 
oleh kerinduannya sendiri 
oleh penghayatannya sendiri tentang hubungan-hubungan pelik antara perempuan dan laki-laki yang tinggal di sebuah ruangan kedap suara yang bernama kasih sayang. 
Bagaimana mungkin.

Kerapkali saya terbawa suasana kedinginan dan keangkuhan bulan Juni. 


Related Articles

0 comments:

Post a Comment